PARADE KERBAU BULE DI TAHUN BARU HIJRIAH

Kerbau Bule Meriahkan Perayaan Tahun Baru Hijriah
Kamis, 2 Desember 2010 | Tag: Kirab Pusaka 1 Suro, Tahun Baru Hijriah Solo dan Yogyakarta
Tahun Baru Hijriah bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim disambut dengan berbagai cara. Ada yang melakukan doa bersama untuk keselamatan, pawai obor berkeliling desa, atau mungkin istighosah di masjid.

Bagi masyarakat Jawa, Tahun Baru Hijriah punya makna khusus. Pasalnya, pergantian kalender Hijriah ini juga menandakan pergantian kalender Jawa, atau yang biasa dikenal dengan Malam 1 Suro.

Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta menjadi malam yang sibuk. Para abdi dalem keraton Yogya berkumpul untuk menyiapkan ritual-ritual Malam 1 Suro yang unik. It's a hectic night!.

Ada ritual "Lampah Mubeng", berkeliling kompleks Keraton pada malam hari.

Uniknya, saat ritual ini berlangsung keraton dibuka untuk umum sehingga siapa saja boleh menyaksikan. Bahkan, tak jarang wisatawan lokal dan turis asing ikut serta memutari kompleks Keraton sepanjang malam. Syaratnya hanya satu, Anda harus rela akting "bisu dan tuli" lantaran dalam ritual ini memang dilarang berbicara dan berkomunikasi hingga garis finish.

Ritual yang menempuh jarak kurang lebih 7 km selama 1,5 jam ini merupakan perwujudan dari perenungan agar selalu intropeksi diri, semakin sedikit berbicara maka diri akan menjadi lebih waspada dari tindakan yang menyakiti orang lain dan ingat kepada Tuhan.

Tak ketinggalan sekitar 13 pusaka berbagai jenis, berupa keris dan tombak, gamelan, dan sebagainya diarak berkeliling kompleks Keraton.

Kalau Kirab bersama-sama para abdi dalem keraton mungkin sudah pernah Anda tahu, gimana kalau kirab bareng kerbau bule ? Wahh.. pastinya acara yang unik ini enggak boleh dilewatkan. Tepat perayaan malam 1 Suro, Keraton dan warga di Solo juga menggelar Kirab Pusaka yang diiringi enam ekor kerbau istimewa.

Kerbau-kerbau yang berwarna putih (albino) ini dipercaya sebagai keturunan Kyai Slamet dan menjadi pusaka Keraton Surakarta yang wajib dijaga.

Sepanjang perjalanan kirab, jangan heran kalau Anda melihat warga berebut mengambil kotoran kerbau ini. Bagi sebagian besar warga Solo, kotoran kerbau Kyai Slamet bisa membawa berkah, terutama para pedagang yang ingin selalu laris jualannya. Entahlah ? Namanya juga mitos. Boleh percaya boleh tidak!

Tradisi dan kepercayaan masing-masing daerah memag berbeda. Yang jelas, bagi semua orang, Tahun Baru maknanya sama yaitu penanda semangat baru untuk berprestasi dan berbuat yang lebih baik di masa mendatang.Setuju ?

Ayo, jelajahi wisata tradisi unik menyambut Tahun Baru Hijriah di daerah Anda masing-masing. Selamat Tahun Baru islam 1432 Hijriah!.

Sumber http://cityguide.kapanlagi.com/artikel/hang-out/245-kerbau-bule-meriahkan-perayaan-tahun-baru-hijriah.html

Category:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Amazon

adsense